Sabtu, 29 Januari 2011

Kejurnas Speed Off-Road 2011, 6 Seri dibagi 4 Promotor

Kejurnas Speed Off-Road 2011, 6 Seri dibagi 4 Promotor
Jakarta
- Kejuaraan nasional (kejurnas) speed off-road yang beberapa tahun belakang ini mati menyiratkan harapan hidup kembali. Lighting Production (LP) bakal menggelar 3 seri kejurnas Autocross, nama lain dari speed off-road. Uniknya, event roda empat ini rencananya bakal digarap bareng kejurnas motorcross. Sementara kadep olahraga PP IMI, Irawan Sucahyono juga tengah menggodok regulasi speed off-road yang akan digawangi tiga promotor lain, untuk tiga seri kejurnas. Total akan ada 6 seri kejurnas yang dibagi buat 4 promotor. Akankah semuanya dapat bergabung?


ONE MAKE TIRE

Soal tiga seri kejurnas Autocross garapannya ini, A. Judiarto, menyebutnya dengan ‘sudah hampir pasti’. Ia hanya perlu menyelesaikan beberapa hal agar kompetisi bisa digelar. “Motocross kita gelar siang, autocross malamnya. Kemungkinan motocross jadi hari Jumat-Sabtu. Malam Minggunya Autocross,” terang bos LP ini.

 
A. Juadiarto . Tiga seri Autocross nyelip diantara kejuaraan motocross

Lokasi acara direncanakan di Cikarang, Cimahi dan Bandung. Kedekatan lokasi ini menyangkut biaya operasional, baik bagi penyelenggara maupun peserta yang banyak dari Jabar dan DKI. Adapun kelas yang dibuka mulai pikap hingga FFA. “Kemungkinan dibuka juga kejuaraan khusus Jimny. Kalau regulasinya (Autocross) mengikuti kejurnas speed off-road,” tegas Judiarto.

Saat ini jalannya lomba mungkin belum terbayang. Tapi kira-kira, lomba yang menempuh jarak 3 kilometer ini tak akan ‘dilahap’ sekaligus dalam satu lap (run). Melainkan dibuat dengan sistem lap untuk memenuhi panjang lintasan minimal. Pasalnya, panjang lintasan motocross lebih pendek ketimbang speed off-road. Sementara table top yang tinggi dan superbowl yang lancip bisa diatur ulang agar sesuai lompatan mobil. “Kan table top udah enggak dipakai lagi,” lanjut Judiarto.

Motocross sendiri akan ada lima seri, namun jadwal pastinya masih disusun. Nantinya, kejuaraan Autocross akan nyelip di antara jadwal motocross tersebut. Toh, kalau tidak memungkinkan, Judiarto enggak memaksa akan menyatukan dua gelaran tersebut. “Kita cari jalan gimana supaya bisa dilaksanakan. Kalau enggak, terpaksa kita pisah (dari motocross). Intinya kita ingin hidupkan speed off-road yang lama enggak jalan,” ucapnya.

Sementara itu, PP IMI juga tengah menggarap regulasi kejurnas speed off-road untuk tahun ini. Salah satu yang akan diberlakukan yakni one make tire dengan GT Radial (Savero) sebagai pemasok tunggal. “Khusus dengan GT, kontrak dengan IMI dari tahun lalu, realisasinya tahun ini," ucap Irawan di sela-sela perayaan HUT pembalap GP3 Rio Haryanto.

Ia mengakui LT sudah mengajukan tiga event ke PP IMI. Ia juga berharap, dengan tambahan tiga event yang direncanakan IMI, semuanya bisa menjadi enam seri untuk tahun ini. Khusus kejurnas speed off-road dari PP IMI, lokasi direncanakan di Cimahi, Jatiluhur dan Serpong (Banten).

Irawan enggak mempermasalahkan jika ada perbedaan sponsorship dengan LP, begitu juga dengan tiga promotor (IMI Jabar, IMI Banten, Moko Karsono) lainnya. Namun untuk label kejurnas, peserta harus memakai ban dari GT Radial.

Satu hal yang disorot Irawan justru soal trek yang menurutnya harus memiliki tikungan dengan radius minimal delapan meter. Sebab untuk memutar balik, mobil pastinya tidak selincah motor. “Pakai sirkuit motocross oke, tapi bentuk sirkuit harus disesuaikan. Semua R (tikungan) kecil musti digedein. Minimal radiusnya delapan meter,” ujar Irawan yang enggak mempermasalahkan jika ada satu-dua tikungan tajam.sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar