Jakarta - Tahun ini, Rio Haryanto kembali mengikuti kejuaraan GP3 untuk satu musim bersama tim Manor. Padahal, besar harapan banyak pihak, termasuk sang ayah, Sinyo Haryanto agar anaknya dapat naik kelas ke GP2. Hanya saja persoalan klasik berupa dana menjegal niat pembalap berbakat yang baru saja berulang tahun ke-18 ini. Singkatnya, Rio membutuhkan ‘tim pencari dana' yang bisa memburu kucuran uang sekitar Rp 37,5 miliar (3 juta euro) untuk terjun ke GP2 selama 1 musim kompetisi.
Soal uang ini memang masalah yang tak begitu mengemuka dalam tiap pertemuan Rio atau Sinyo dengan media. Meski keduanya mengungkapkan rencana-rencana tahun ini namun bingung ketika ditanya bagaimana dapat meraih dana yang begitu besar. "Belum tahu gimana mencarinya. Selama ini, ya mempersiapkan Rio dengan latihan yang sebaik-baiknya," ungkap Sinyo yang juga mantan pembalap. Selama ini di GP3, Rio disokong dana dari Pertamina, Telkomsel, Djarum Black dan Kiky (buku tulis) yang merupakan perusahaan milik sang ayah.
Padahal, membuka pintu-pintu yang memungkinkan dana mengalir agar bisa naik kelas ke GP2 harus dipikirkan mulai saat ini juga jika memang mau dilirik oleh tim-tim di F1. Tentunya, supaya kebuntuan jalan untuk naik ke GP2 tak terulang di tahun 2012 mendatang. Seperti pernah dialami, Rio berpeluang naik kelas setelah menjajal dua mobil GP2 dari dua tim berbeda di Abu Dhabi tahun lalu. Rio pun menunjukkan ekspresi gembira bisa menjajal mobil kencang tersebut setelah sebelumnya menjajal mobil F1. Tapi ya itu, Rio masih harus ‘berlatih' di GP3 tahun ini sebanyak 9 seri.
Ini merupakan pe-er yang harus dipikirkan manejemen Rio jika ingin berkembang. Sementara itu, pembalap asal Solo yang kini menetap di Singapura juga akan mengikuti kejuaraan AutoGP. "Ada sekitar 7 seri yang semuanya akan digelar di Eropa. Tapi kita tidak ambil semua, pilih yang tidak bentrok dengan GP3," ungkap Sinyo di sela-sela perayaan HUT Rio ke-18 di Jakarta (22/1).
Bahkan dipertegas oleh Rio, kalau dirinya kemungkinan besar hanya akan membalap sebanyak 3 seri di AutoGP. "Lokasinya masih kita pilih, belum bisa dipastikan saat ini," ucap pembalap yang akan bernaung di tim DAMS untuk rangkaian AutoGP ini.
Pemilihan AutoGP bukan tanpa alasan, karena secara tenaga, mobil-mobil AutoGP paling mendekati ke GP2 (sekitar 550 dk dari mesin 3.000 cc). Mobil yang dipakai yakni mobil-mobil bekas A1GP (buatan Ferrari) dengan beberapa modifikasi. Selain itu, agar bisa mendekati jenjang ke GP2 karena AutoGP dua tingkat di bawah GP2.
Soal uang ini memang masalah yang tak begitu mengemuka dalam tiap pertemuan Rio atau Sinyo dengan media. Meski keduanya mengungkapkan rencana-rencana tahun ini namun bingung ketika ditanya bagaimana dapat meraih dana yang begitu besar. "Belum tahu gimana mencarinya. Selama ini, ya mempersiapkan Rio dengan latihan yang sebaik-baiknya," ungkap Sinyo yang juga mantan pembalap. Selama ini di GP3, Rio disokong dana dari Pertamina, Telkomsel, Djarum Black dan Kiky (buku tulis) yang merupakan perusahaan milik sang ayah.
Padahal, membuka pintu-pintu yang memungkinkan dana mengalir agar bisa naik kelas ke GP2 harus dipikirkan mulai saat ini juga jika memang mau dilirik oleh tim-tim di F1. Tentunya, supaya kebuntuan jalan untuk naik ke GP2 tak terulang di tahun 2012 mendatang. Seperti pernah dialami, Rio berpeluang naik kelas setelah menjajal dua mobil GP2 dari dua tim berbeda di Abu Dhabi tahun lalu. Rio pun menunjukkan ekspresi gembira bisa menjajal mobil kencang tersebut setelah sebelumnya menjajal mobil F1. Tapi ya itu, Rio masih harus ‘berlatih' di GP3 tahun ini sebanyak 9 seri.
Ini merupakan pe-er yang harus dipikirkan manejemen Rio jika ingin berkembang. Sementara itu, pembalap asal Solo yang kini menetap di Singapura juga akan mengikuti kejuaraan AutoGP. "Ada sekitar 7 seri yang semuanya akan digelar di Eropa. Tapi kita tidak ambil semua, pilih yang tidak bentrok dengan GP3," ungkap Sinyo di sela-sela perayaan HUT Rio ke-18 di Jakarta (22/1).
Bahkan dipertegas oleh Rio, kalau dirinya kemungkinan besar hanya akan membalap sebanyak 3 seri di AutoGP. "Lokasinya masih kita pilih, belum bisa dipastikan saat ini," ucap pembalap yang akan bernaung di tim DAMS untuk rangkaian AutoGP ini.
Pemilihan AutoGP bukan tanpa alasan, karena secara tenaga, mobil-mobil AutoGP paling mendekati ke GP2 (sekitar 550 dk dari mesin 3.000 cc). Mobil yang dipakai yakni mobil-mobil bekas A1GP (buatan Ferrari) dengan beberapa modifikasi. Selain itu, agar bisa mendekati jenjang ke GP2 karena AutoGP dua tingkat di bawah GP2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar