JANGAN SAMPAI SENYAP
Ada dua hal mendasar kalau kita bicara peredam model lembaran di mobil. Pertama, peranti ini berperan mereduksi suara yang dihasilkan dari luar mobil. “Contohnya suara mesin dan ban. Suara tak tembus melalui peredam,” kata Justinus, instalatur Tritala Audio. Kedua, berperan sebagai akustik di mobil, maksudnya peredam memiliki fungsi sebagai pengontrol agar pantulan suara tak merusak sistem audionya. “Pantulan suaranya membuat sistem terdengar natural,” tambah Justinus.
Bagus nggak buat sistem audio jika pasang peredam sampai bikin kabin senyap? Untuk hal Justinus tak merekomendasikan karena kalau sampai ini terjadi bakal bikin suara tak natural. “Seperti kita ngomong di studio rekaman, senyap tak ada pantulan,” kata Justinus. Buat menjelaskannya, ia mengambil contoh ketika orang bicara di lapangan. “Pantulan terdengar, tapi tak menggangu,” turur instalatur berkaca mata.
********
Masalah ketebalan juga mesti diperhatikan. “Ada kasus di Solo dan Surabaya, ada yang pasang peredam di pintu sampai berlapis-lapis. Engselnya pintunya malah jebol,” kata instalatur yang berkantor di Cideng, Jakarta Pusat. Peredam berat bagus buat menggeser suara tinggi jadi rendah, tapi perhatikan bebannya. Intinya jangan berlebihan bos!
Umumnya peredam aspal (harga Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu, Red) banyak dipakai instalatur di Indonesia. Di luar itu ada peredam dengan campuran tertentu dilapis dengan alumnunium foil (Harga di atas Rp 100 ribu,Red). Beberapa merek itu di antaranya, Hushmat, Dynamate, dan Acourate. “Saya coba peredam Hushmat. Alumunium tetap memantulkan suara, tapi tak bikin standing wave (gelombang tegak yang bikin suara rusak,Red),” tukas Justinus.
Kamis, 10 Juli 2008
60 TIPS CAR AUDIO & MULTIMEDIA
Tulisan ini pernah dimuat di majalah Contest Carz edisi #16
Penulis: Rahmat
Lengkap mulai dari persiapan, pilih barang, sampai perawatan
Membangun sistem audio dan multimedia di mobil bergaya elegan berarti melakukan sebuah proses layaknya memodifikasi di sektor lain, seperti eksterior atau interior. Semua mesti punya rule agar sistem yang dirancang bisa jadi kesatuan harmonis, yaitu pencitraan elegan yang utuh. Dan untuk menuju ke tataran yang dinginkan itu butuh sedikit mencermati tips berikut ini. Jangan lupa kalau sudah berhasil, bilang pada kami biar bisa di ekspose di Contest Carz.
Persiapan
1. Tentukan sistem yang akan dipilih, murni sistem stereo atau mengadopsi sistem multimedia. Kalau pemuju SQ tulen sistem stereo murni adalah paling cocok, enggak perlu perangkat tambahan. Sedangkan yang punya anak dan doyan nonton TV, game, dan sebagainya bisa memilih sistem multimedia.
2. Cermati dari majalah atau internet sistem audio di mobil elegan. Perhatikan detail dan desain untuk bekal membangun sistem audionya.
3. Gali informasi sebanyaknya mengenai instalatur audio yang bakal memasang perangkat yang diinginkan. Tepat memilih akan ikut menentukan kualitas pemasangan sistem yang diinginkan.
4. Setelah sampai di rumah audio, tanyakan konsep intalatur berkaitan dengan tema audio yang cocok buat mobil elegan. Instalatur yang oke akan menjelaskan dengan konsep secara jelas.
Kosmetik
5. Mengingat gaya elegan yang diaplikasi, kosmetik wajib terlihat enak dipandang alias tak menor. Panduannya bisa didapat dari mobil-mobil dengan gaya elegan. (Foto audio mobil elegan)
6. Jika sistemnya di bangun di sedan, usahakan hanya fokus kosmetik di bagasi, kalau sampai ke komperteman belakang pasti mengurangi unsur elegan.
7. Untuk SUV atau MPV, berdayakan bagasi standar. Pencoptan kursi belakang lantaran pengin menjejalkan perangkat dan kometik audio haram hukumnya. Karena akan berdampak pada hasil yang ekstrem.
8. Desain akrilik atau aksesori lainnya yang dibentuk dengan beragam model jangan sampai mudah bergetar ketika digempur suara bas. Jika ini terjadi selain vibarsi, suara bas agak sulit datang seakan dari arah depan pendengar.
9. Agar power tak cepat panas ketika menempatkan akrilik atau alumunium di atasnya mesti diberi celah dengan lebar atau ada lubang besar. Pemasangan akrilik di atas tutup power jangan terlalu dekat dengan bodi power karena akan menimbulkan vibrasi. Jarak antara bodi power dengan tutup akrilik minimal 1 cm agar tak menimbulkan getaran akibat suara sub. (Foto power tanpa ditutup akrilik)
10. Poin penting penempatan akrilik atau penghias lainnya pada power atau prosessor ketika akan dibuka mesti mudah dilepas.
11. Pemasangan lampu LED dibuat seminimalis mungkin agar tak mengganggu instalasi audio. Contohnya memasang lampu LED atau neon di tutup speaker atau subwoofer. Kalau hal ini dibiarkan bakal timbul storing yang diakibatkan kabel speaker dilewati kabel LED. (Foto kosmetik dengan LED simpel)
12. Jalur kabel LED kabel speaker atau sub wajib dibuatkan alur yang berbeda. Dan kabel harus disealer agar tidak mudah lepas. Langkah ini untuk kerapihan juga agar sistem tak terjadi storing.
Head unit
13. Untuk kamu yang doyan main SQ, pilih head unit dengan fasilitas sistem yang dinginkan. Kalau mau main analog pilih head unit yang tanpa dibekali time delay atau time correction seperti produk Nakamichi. (Foto MOTOR edisi 329)
14. Jika ingin pilih head unit dengan fasilitas time delay plus Bluetooth sekarang telah banyak dipasaran, dari mulai Alpine, Pioneer, Eclipse, sampai Clarion.
15. Jika ingin pilih head unit untuk keperluan multimedia, sekarang enggak perlu cemas. Tersedia produk bejibun dari mulai second brand sampai brand sohor.
16. Harga TV DIN Rp 2 juta sampai 3 juta untuk produk Cina tersedia banyak di pasaran. Kalau mau produk brand sohor yang punya resolusi gambar dan suara ciamik silahkan pilih merek seperti Pioneer, Alpine, Clarion, Kenwood, atau Eclipse ditanggung bakal puas.
17. Jika tak ingin bujet keluar banyak, head unit standar umumnya sudah ciamik dengan segala fasilitas. Head unit OEM seperti di Grand Vitara sudah mampu menampung 6 CD.
18. Jika pengin menggunakan suara sistem dual zone Kenwood mengembangkan teknologi sound effect yang dapat memisahkan sistem suara depan dan belakang. Head unit 2 DIN berkode DDX6039 ini dapat dioperasikan dengan sistem layar sentuh. “Suara otomotis terpisah ketika tombol monitor diposisi. (Foto head unit boks edisi 292 multizone)
Speaker
19. Cari speaker yang punya karakter sama dengan powernya. Artinya kalau speakernya responsif pilih juga yang punya distribusi daya setimpal. Semisal speaker Focal cocok dengan power Audison atau speaker merek A pakai power merek A.. (Foto speaker depan terpasang)
20. Dari sistem standar, jika pengin ganti speaker saja, pilih produk midrange dengan hambatan atau Ohm rendah. Efeknya tugas power yang ada di head unit enggak berat. Contohnya produk JBL dengan impedansi 2 Ohm.
21. Untuk seluruh sistem lihat sensitivitas speaker, pilih produk dengan sensitivitas di atas 92 dB.
22. Sesuaikan dengan kemampuan power yang bakal dipakai. Jangan sampai pilih speaker berdaya besar, tapi power punya daya rendah. Efeknya suara bakal tak bertenaga.
23. Dudukan tweeter di dasbor wajib rigid agar dapat hasilkan suara optimal dan tak bikin suara jadi vibrasi. (Foto dudukan tweeter di dasbor)
Subwoofer
24. Jika penginnya simpel 2 sub sudah cukup buat dapatkan suara ciamik. Lebih dari 2 sub mesti hati-hati penempatannya jangan sampai menyita ruang yang berkibat tampilan kosmetik kurang elegan..
25. Pilihan terhadap boks bisa port atau sealed, semua bergantung pada speak sub dan kebutuhan suara yang dinginkan. Boks sealed butuh power besar dibanding dengan sistem ported. Alasannya, boks sealed yang punya ruang tertutup butuh tenaga ekstra buat menggerakan konus subnya.
26. Sesuaikan power handling sub dengan power yang dipakai agar suara bas yang dihasilkan benar-benar sesuai kemampuannya.
27. Lihat rekomendasi pabrikan, subnya cocok untuk boks jenis apa. Biasanya tersedia, di buku panduan sub, ada jenis pemasangan free air (sub digantung pada bagasi sedan), sealed, atau ported. Dengan hal ini kamu jadi tahu, kemampuan sub menghasilkan bas secara optimal.
28. Lihat pula voice coil, lilitan pada sub, semakin besar lilitan dan jumlahnya maka semakin kuat sub tersebut buat digeber.
Power Amplifier
29. Perhatikan fitur-fitur dan komponen yang ada pada power. Fitur dan komponen yang dipakai menentukan kualitas dan karakter power yang bakal dipakai.
30. Pilih power yang telah banyak dipakai orang, langkah ini akan memudahkan untuk menilai kualitasnya. Hal ini lantaran kita dengan mudah mendapatkan informasi tentang kualitas power yang bakal dituju. (Foto power seperti pernik)
31. Jika powernya belum dikenal dan kamu tertarik membelinya, ya jalan satu-satunya, power di dengar pada sistem yang sudah ciamik. Biasanya instalatur yang baik punya ruang dengar atau mobil demo yang bisa jadi modal kamu menentukan power yang bakal dipakai.
32. Taruh power agar tak bertumpuk-tumpuk yang bakal menyulitkan ketika terjadi korsleting. Penataan power yang harmonis bakal bikin kosmetik jadi lebih indah.
33. Untuk yang menggunakan konsep multimedia 5.1 yang menganut sistem suara datang dari lima titik suara plus satu subwoofer, maka dibutuhkan distribusi daya yang ke speaker yang merata agar tercipta efek dramatis di kabin.
34. Untungnya sekarang sudah ada power yang khusus buat DVD 5.1. Sehingga kita enggak perlu repot memilih powernya. Contohnya, Hifonics 5.1, Genesis 5.1, Soundstream D’artagnan 5.1, dan Audison LRx6SR Surround. (Foto power 5.1 edisi 259).
35. Pemakaian lebih dari satu power mudah terjadi kasus noise. Penyebabnya lantaran adanya gelombang elektromagnetik yang menyebar. Solusinya ground kabel yang diambil dari sasis masing-masing power mesti satu titik..
Peredam
36. Gunakan peredam agar efek noise dari mesin atau ban tak masuk ke dalam. (Foto peredam edisi 277 h. 96)
37. Ada dua jenis peredam yang dipakai, jenis cair dan lembaran. Biasanya buat hasil baik kedua peredam ini dikombinasikan. Buat sietam simpel, peredam lembaran sudah cukup baik buat meredam suara mengganggu.
38. Jangan sampai pemakaian peredam secara berlebihan yang dapat membuat bobot mobil jadi makin berat. Utamanya di pintu jangan sampai engsel patah gara-gara beban peredam ekstraberat.
39. Umumnya peredam aspal harga Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu banyak dipakai instalatur di Indonesia. Di luar itu ada peredam dengan campuran tertentu dilapis dengan alumnunium foil dengan harga di atas Rp 100 ribu.
Perawatan speaker, power dan sub
40. Debu merupakan musuh paling utama buat speaker. Bagian yang terserang debu biasanya konus dan voice coil (untuk speaker yang memiliki kerucut besi di tengah). Untuk hal ini gunakan kuas halus buat membersihannya. Jika yang terkena debu itu tweeter, gunakan kuas buat melukis. Lakukan dengan pela-pelan agar tak merusak konus.
41. Efek yang ditimbulkan dari kondisi kotornya konus, speaker akan jadi kurang responsif. Kalau yang diserangnya celah-celah voice coil bakal timbul suara kresek-kresek lantaran gerakan speaker tersendat.
42. Air juga enggak kalah besar pengaruhnya buat merusak speaker atau tweeter. Konus speaker terkena air bakal mengubah struktur penyusun konus, apalagi yang memakai bahan kertas. Peletakan speaker di panel pintu kerap diserang air ketika kita membuka pintu kala hujan. Cara penanganannya, gunakan lap kering dan usapkan dengan lembut agar enggak merusak konus.
43. Selain air menyerang konus speaker, air yang masuk melalui celah-celah kaca dan mengalir ke bagian belakang panel pintu juga berpotensi bikin karat. Kalau yang terkena bagian voice coil bakal merusak speaker.
44. Jika power terkena debu, apalagi sampai tebal sekali, hal ini bakal membuat kemampuan transfer panas ke casing yang berfungsi sebagai heat sink jadi berkurang. Kalau terjadi over heat bakal merusak komponen. (Foto edisi 315 h. 44-48)
45. Cara membersihkannya jika terkena debu dapat digunakan kuas atau lap. Lap yang diberi air, tapi tak terlalu basah bisa digunakan untuk mengelap power. Jika kotorannya nyangkut di power yang memiliki sirip-sirip, pakai kuas buat membersihkannya.
46. Ketika power ditaruh di bagasi jangan letakkan barang atau kardus di atasnya. Kalau dibiarkan akan terjadi over heat pula pada power.
47. Konektor-konektor di power juga wajib dibersihkan agar terhindar karat. Kuas merupakan alat paling efektif buat membersihkannya.
48. Subwoofer yang punya penampang konus luas mudah banget dihinggapi debu. Bersihkan pakai kuas jika ada debu menempel.
49. Jika yang diserang bagian mekanisme penggeraknya, seperti voice coil bakal menghambat atau mengurangi kinerja sub memproduksi suara bas.
50. Untuk perawatan boksnya, jauhkan dari air, apalagi jika pelapisnya tembus air. Bahan MDF yang dipakai sangat mudah hancur terkena air. Jika pembungkus boks dari vinyl, cukup dilap pakai kain halus. Kalau ada noda, bisa dipakai cairan pembersih khusus vinyl yang ada di pasaran.
51. Jika boksnya memakai bahan karpet berbulu dan dihinggapi debu gunakan vacuu cleaner buat menyedotnya. Kalau debunya menemepel di boks dengan pelapis vinyl dapat dipakai lap basah. Hati-hati jangan sampai lap basahnya mengenai konus sub.
Perhatikan konektor kabel
52. Konektor kabel merupakan komponen yang kerap terserang debu atau air. Jamur atau karat merupakan penyakit pada komponen ini. Bersihkan pakai kuas bila terjadi kekotoran pada terminal.
53. Kalau yang diserang terminal di aki, cepat-cepat dibersihkan. Jamur pada konektor di aki bakal mengurangi pasokan arus listrik ke power.
54. Jika kotoran di konektor biarkan bakal bikin noise pada sistem audio lantaran pasokan arus terhambat. Bersihkan pakai kuas, air panas, dan ampelas agar kotorannya raib.
Perawatan kosmetik
55. Kosmetik audio juga enggak luput dari kotoran noda. Kalau bahannya akrilik, cat atau vinyl, gunakan lap yang diberi air buat membersihknnnya. (Foto edisi 315 h. 44-48).
56. Kalau masalahnya debu yang ada di sela-sela akrilik, gunakan kuas buat membersihakannya.
Perawatan monitor TV
57. Bersihkan tangan dari kemungkinan minyak atau zat kimia lain yang bakal merusak lapisan luar TV. Zat yang mengandung minyak jika menempel di layar monitor lambat laun bisa bikin lapisan terluar monitor rusak. (Foto edisi 315 h. 30)
58. Ketergesa-gesaan saat memencet layar TV jangan dilakukan. Karena tekanan yang cukup keras bakal menimbulkan gores pada lapisan luar monitor. Apalagi jari telunjuk yang dipakai buat menyentuh punya ada kuku sedikit panjang.
59. Tisu atau kertas lain yang mudah menempel di layar monitor jangan dipakai buat membersihkan debu.
60. Kain yang biasa dipakai untuk membersihkan kaca mata merupakan alat ampuh untuk membersihkan layar monitor dari debu dan kotoran lain.
Penulis: Rahmat
Lengkap mulai dari persiapan, pilih barang, sampai perawatan
Membangun sistem audio dan multimedia di mobil bergaya elegan berarti melakukan sebuah proses layaknya memodifikasi di sektor lain, seperti eksterior atau interior. Semua mesti punya rule agar sistem yang dirancang bisa jadi kesatuan harmonis, yaitu pencitraan elegan yang utuh. Dan untuk menuju ke tataran yang dinginkan itu butuh sedikit mencermati tips berikut ini. Jangan lupa kalau sudah berhasil, bilang pada kami biar bisa di ekspose di Contest Carz.
Persiapan
1. Tentukan sistem yang akan dipilih, murni sistem stereo atau mengadopsi sistem multimedia. Kalau pemuju SQ tulen sistem stereo murni adalah paling cocok, enggak perlu perangkat tambahan. Sedangkan yang punya anak dan doyan nonton TV, game, dan sebagainya bisa memilih sistem multimedia.
2. Cermati dari majalah atau internet sistem audio di mobil elegan. Perhatikan detail dan desain untuk bekal membangun sistem audionya.
3. Gali informasi sebanyaknya mengenai instalatur audio yang bakal memasang perangkat yang diinginkan. Tepat memilih akan ikut menentukan kualitas pemasangan sistem yang diinginkan.
4. Setelah sampai di rumah audio, tanyakan konsep intalatur berkaitan dengan tema audio yang cocok buat mobil elegan. Instalatur yang oke akan menjelaskan dengan konsep secara jelas.
Kosmetik
5. Mengingat gaya elegan yang diaplikasi, kosmetik wajib terlihat enak dipandang alias tak menor. Panduannya bisa didapat dari mobil-mobil dengan gaya elegan. (Foto audio mobil elegan)
6. Jika sistemnya di bangun di sedan, usahakan hanya fokus kosmetik di bagasi, kalau sampai ke komperteman belakang pasti mengurangi unsur elegan.
7. Untuk SUV atau MPV, berdayakan bagasi standar. Pencoptan kursi belakang lantaran pengin menjejalkan perangkat dan kometik audio haram hukumnya. Karena akan berdampak pada hasil yang ekstrem.
8. Desain akrilik atau aksesori lainnya yang dibentuk dengan beragam model jangan sampai mudah bergetar ketika digempur suara bas. Jika ini terjadi selain vibarsi, suara bas agak sulit datang seakan dari arah depan pendengar.
9. Agar power tak cepat panas ketika menempatkan akrilik atau alumunium di atasnya mesti diberi celah dengan lebar atau ada lubang besar. Pemasangan akrilik di atas tutup power jangan terlalu dekat dengan bodi power karena akan menimbulkan vibrasi. Jarak antara bodi power dengan tutup akrilik minimal 1 cm agar tak menimbulkan getaran akibat suara sub. (Foto power tanpa ditutup akrilik)
10. Poin penting penempatan akrilik atau penghias lainnya pada power atau prosessor ketika akan dibuka mesti mudah dilepas.
11. Pemasangan lampu LED dibuat seminimalis mungkin agar tak mengganggu instalasi audio. Contohnya memasang lampu LED atau neon di tutup speaker atau subwoofer. Kalau hal ini dibiarkan bakal timbul storing yang diakibatkan kabel speaker dilewati kabel LED. (Foto kosmetik dengan LED simpel)
12. Jalur kabel LED kabel speaker atau sub wajib dibuatkan alur yang berbeda. Dan kabel harus disealer agar tidak mudah lepas. Langkah ini untuk kerapihan juga agar sistem tak terjadi storing.
Head unit
13. Untuk kamu yang doyan main SQ, pilih head unit dengan fasilitas sistem yang dinginkan. Kalau mau main analog pilih head unit yang tanpa dibekali time delay atau time correction seperti produk Nakamichi. (Foto MOTOR edisi 329)
14. Jika ingin pilih head unit dengan fasilitas time delay plus Bluetooth sekarang telah banyak dipasaran, dari mulai Alpine, Pioneer, Eclipse, sampai Clarion.
15. Jika ingin pilih head unit untuk keperluan multimedia, sekarang enggak perlu cemas. Tersedia produk bejibun dari mulai second brand sampai brand sohor.
16. Harga TV DIN Rp 2 juta sampai 3 juta untuk produk Cina tersedia banyak di pasaran. Kalau mau produk brand sohor yang punya resolusi gambar dan suara ciamik silahkan pilih merek seperti Pioneer, Alpine, Clarion, Kenwood, atau Eclipse ditanggung bakal puas.
17. Jika tak ingin bujet keluar banyak, head unit standar umumnya sudah ciamik dengan segala fasilitas. Head unit OEM seperti di Grand Vitara sudah mampu menampung 6 CD.
18. Jika pengin menggunakan suara sistem dual zone Kenwood mengembangkan teknologi sound effect yang dapat memisahkan sistem suara depan dan belakang. Head unit 2 DIN berkode DDX6039 ini dapat dioperasikan dengan sistem layar sentuh. “Suara otomotis terpisah ketika tombol monitor diposisi. (Foto head unit boks edisi 292 multizone)
Speaker
19. Cari speaker yang punya karakter sama dengan powernya. Artinya kalau speakernya responsif pilih juga yang punya distribusi daya setimpal. Semisal speaker Focal cocok dengan power Audison atau speaker merek A pakai power merek A.. (Foto speaker depan terpasang)
20. Dari sistem standar, jika pengin ganti speaker saja, pilih produk midrange dengan hambatan atau Ohm rendah. Efeknya tugas power yang ada di head unit enggak berat. Contohnya produk JBL dengan impedansi 2 Ohm.
21. Untuk seluruh sistem lihat sensitivitas speaker, pilih produk dengan sensitivitas di atas 92 dB.
22. Sesuaikan dengan kemampuan power yang bakal dipakai. Jangan sampai pilih speaker berdaya besar, tapi power punya daya rendah. Efeknya suara bakal tak bertenaga.
23. Dudukan tweeter di dasbor wajib rigid agar dapat hasilkan suara optimal dan tak bikin suara jadi vibrasi. (Foto dudukan tweeter di dasbor)
Subwoofer
24. Jika penginnya simpel 2 sub sudah cukup buat dapatkan suara ciamik. Lebih dari 2 sub mesti hati-hati penempatannya jangan sampai menyita ruang yang berkibat tampilan kosmetik kurang elegan..
25. Pilihan terhadap boks bisa port atau sealed, semua bergantung pada speak sub dan kebutuhan suara yang dinginkan. Boks sealed butuh power besar dibanding dengan sistem ported. Alasannya, boks sealed yang punya ruang tertutup butuh tenaga ekstra buat menggerakan konus subnya.
26. Sesuaikan power handling sub dengan power yang dipakai agar suara bas yang dihasilkan benar-benar sesuai kemampuannya.
27. Lihat rekomendasi pabrikan, subnya cocok untuk boks jenis apa. Biasanya tersedia, di buku panduan sub, ada jenis pemasangan free air (sub digantung pada bagasi sedan), sealed, atau ported. Dengan hal ini kamu jadi tahu, kemampuan sub menghasilkan bas secara optimal.
28. Lihat pula voice coil, lilitan pada sub, semakin besar lilitan dan jumlahnya maka semakin kuat sub tersebut buat digeber.
Power Amplifier
29. Perhatikan fitur-fitur dan komponen yang ada pada power. Fitur dan komponen yang dipakai menentukan kualitas dan karakter power yang bakal dipakai.
30. Pilih power yang telah banyak dipakai orang, langkah ini akan memudahkan untuk menilai kualitasnya. Hal ini lantaran kita dengan mudah mendapatkan informasi tentang kualitas power yang bakal dituju. (Foto power seperti pernik)
31. Jika powernya belum dikenal dan kamu tertarik membelinya, ya jalan satu-satunya, power di dengar pada sistem yang sudah ciamik. Biasanya instalatur yang baik punya ruang dengar atau mobil demo yang bisa jadi modal kamu menentukan power yang bakal dipakai.
32. Taruh power agar tak bertumpuk-tumpuk yang bakal menyulitkan ketika terjadi korsleting. Penataan power yang harmonis bakal bikin kosmetik jadi lebih indah.
33. Untuk yang menggunakan konsep multimedia 5.1 yang menganut sistem suara datang dari lima titik suara plus satu subwoofer, maka dibutuhkan distribusi daya yang ke speaker yang merata agar tercipta efek dramatis di kabin.
34. Untungnya sekarang sudah ada power yang khusus buat DVD 5.1. Sehingga kita enggak perlu repot memilih powernya. Contohnya, Hifonics 5.1, Genesis 5.1, Soundstream D’artagnan 5.1, dan Audison LRx6SR Surround. (Foto power 5.1 edisi 259).
35. Pemakaian lebih dari satu power mudah terjadi kasus noise. Penyebabnya lantaran adanya gelombang elektromagnetik yang menyebar. Solusinya ground kabel yang diambil dari sasis masing-masing power mesti satu titik..
Peredam
36. Gunakan peredam agar efek noise dari mesin atau ban tak masuk ke dalam. (Foto peredam edisi 277 h. 96)
37. Ada dua jenis peredam yang dipakai, jenis cair dan lembaran. Biasanya buat hasil baik kedua peredam ini dikombinasikan. Buat sietam simpel, peredam lembaran sudah cukup baik buat meredam suara mengganggu.
38. Jangan sampai pemakaian peredam secara berlebihan yang dapat membuat bobot mobil jadi makin berat. Utamanya di pintu jangan sampai engsel patah gara-gara beban peredam ekstraberat.
39. Umumnya peredam aspal harga Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu banyak dipakai instalatur di Indonesia. Di luar itu ada peredam dengan campuran tertentu dilapis dengan alumnunium foil dengan harga di atas Rp 100 ribu.
Perawatan speaker, power dan sub
40. Debu merupakan musuh paling utama buat speaker. Bagian yang terserang debu biasanya konus dan voice coil (untuk speaker yang memiliki kerucut besi di tengah). Untuk hal ini gunakan kuas halus buat membersihannya. Jika yang terkena debu itu tweeter, gunakan kuas buat melukis. Lakukan dengan pela-pelan agar tak merusak konus.
41. Efek yang ditimbulkan dari kondisi kotornya konus, speaker akan jadi kurang responsif. Kalau yang diserangnya celah-celah voice coil bakal timbul suara kresek-kresek lantaran gerakan speaker tersendat.
42. Air juga enggak kalah besar pengaruhnya buat merusak speaker atau tweeter. Konus speaker terkena air bakal mengubah struktur penyusun konus, apalagi yang memakai bahan kertas. Peletakan speaker di panel pintu kerap diserang air ketika kita membuka pintu kala hujan. Cara penanganannya, gunakan lap kering dan usapkan dengan lembut agar enggak merusak konus.
43. Selain air menyerang konus speaker, air yang masuk melalui celah-celah kaca dan mengalir ke bagian belakang panel pintu juga berpotensi bikin karat. Kalau yang terkena bagian voice coil bakal merusak speaker.
44. Jika power terkena debu, apalagi sampai tebal sekali, hal ini bakal membuat kemampuan transfer panas ke casing yang berfungsi sebagai heat sink jadi berkurang. Kalau terjadi over heat bakal merusak komponen. (Foto edisi 315 h. 44-48)
45. Cara membersihkannya jika terkena debu dapat digunakan kuas atau lap. Lap yang diberi air, tapi tak terlalu basah bisa digunakan untuk mengelap power. Jika kotorannya nyangkut di power yang memiliki sirip-sirip, pakai kuas buat membersihkannya.
46. Ketika power ditaruh di bagasi jangan letakkan barang atau kardus di atasnya. Kalau dibiarkan akan terjadi over heat pula pada power.
47. Konektor-konektor di power juga wajib dibersihkan agar terhindar karat. Kuas merupakan alat paling efektif buat membersihkannya.
48. Subwoofer yang punya penampang konus luas mudah banget dihinggapi debu. Bersihkan pakai kuas jika ada debu menempel.
49. Jika yang diserang bagian mekanisme penggeraknya, seperti voice coil bakal menghambat atau mengurangi kinerja sub memproduksi suara bas.
50. Untuk perawatan boksnya, jauhkan dari air, apalagi jika pelapisnya tembus air. Bahan MDF yang dipakai sangat mudah hancur terkena air. Jika pembungkus boks dari vinyl, cukup dilap pakai kain halus. Kalau ada noda, bisa dipakai cairan pembersih khusus vinyl yang ada di pasaran.
51. Jika boksnya memakai bahan karpet berbulu dan dihinggapi debu gunakan vacuu cleaner buat menyedotnya. Kalau debunya menemepel di boks dengan pelapis vinyl dapat dipakai lap basah. Hati-hati jangan sampai lap basahnya mengenai konus sub.
Perhatikan konektor kabel
52. Konektor kabel merupakan komponen yang kerap terserang debu atau air. Jamur atau karat merupakan penyakit pada komponen ini. Bersihkan pakai kuas bila terjadi kekotoran pada terminal.
53. Kalau yang diserang terminal di aki, cepat-cepat dibersihkan. Jamur pada konektor di aki bakal mengurangi pasokan arus listrik ke power.
54. Jika kotoran di konektor biarkan bakal bikin noise pada sistem audio lantaran pasokan arus terhambat. Bersihkan pakai kuas, air panas, dan ampelas agar kotorannya raib.
Perawatan kosmetik
55. Kosmetik audio juga enggak luput dari kotoran noda. Kalau bahannya akrilik, cat atau vinyl, gunakan lap yang diberi air buat membersihknnnya. (Foto edisi 315 h. 44-48).
56. Kalau masalahnya debu yang ada di sela-sela akrilik, gunakan kuas buat membersihakannya.
Perawatan monitor TV
57. Bersihkan tangan dari kemungkinan minyak atau zat kimia lain yang bakal merusak lapisan luar TV. Zat yang mengandung minyak jika menempel di layar monitor lambat laun bisa bikin lapisan terluar monitor rusak. (Foto edisi 315 h. 30)
58. Ketergesa-gesaan saat memencet layar TV jangan dilakukan. Karena tekanan yang cukup keras bakal menimbulkan gores pada lapisan luar monitor. Apalagi jari telunjuk yang dipakai buat menyentuh punya ada kuku sedikit panjang.
59. Tisu atau kertas lain yang mudah menempel di layar monitor jangan dipakai buat membersihkan debu.
60. Kain yang biasa dipakai untuk membersihkan kaca mata merupakan alat ampuh untuk membersihkan layar monitor dari debu dan kotoran lain.
Senin, 21 Januari 2008
KABEL AUDIO
File: Kabel142
MAHAL TAK MENJAMIN SUARA BAIK
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah Motor edisi No. 141, penulis Rahmat)
Fungsinya dalam sistem audio tak bisa diremehkan. Tapi salah comot, bisa timbulkan noise.
************
Peranti ini berperan mengalirkan arus listrik dan sinyal suara. Masalahnya, di pasaran tersedia aneka merek dan jenis. Sebut saja Brax, Efx, Monster Cable, Performa. Jadi, sebaiknya pakai mana? Seorang instalatur pengalaman biasanya tahu karakteristik masing-masing kabel. Intinya, sebuah kabel mahal tak menjamin hasil suara baik. “Jika peranti lainnya buruk, suara tetap tak akan maksimal,” bilang Paudiarto, penggawang Carman Audio, Greenville, Jakarta Barat.
***************
Kabel buat car audio bisa diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Yakni kabel setrum, interconnects (RCA), dan speaker. Kabel setrum bertugas mengalirkan arus listrik dari aki menuju power ampli. Besarnya pun beraneka ragam. Guna membedakannya diberikan satuan AWG. Ukurannya dari 0, 1, 2, 4, 7, 8 sampai 10 AWG.
Beraneka ragam ukuran tersebut punya peran beda. Ukuran 0 AWG (berdiameter paling besar) umumnya dipakai untuk sistem SPL. “Sistem ini butuh arus listrik besar, sehingga perlu kabel ukuran besar. Jika arus besar tapi pakai kabel kecil, bisa bikin panas lalu meleleh,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar. Sebaliknya, jika cuma pakai satu power ampli, ukuran 8 AWG sudah cukup.
Penempatan kabel setrum biasanya diletakkan di bawah jok depan dan umumnya dipakai sepanjang 3 m. Ukuran lebih pendek akan lebih baik karena arus terbuang semakin kecil. “Namun pengecualian untuk mobil dengan aki berada di belakang, butuh paling tidak 1 ½ m,” tukas Paudiarto. Biasanya mobil Eropa sejenis Mercy.
Material penyusun kabel setrum ikut menentukan kualitas hantaran arus. Paling banyak dipakai tembaga. Namun begitu, tak semua mengandung tembaga murni. Artinya, material seperti besi juga terkandung. Jelas ini bisa bikin karat selain hambatan arus listrik jadi besar. Imbasnya, arus dari aki sampai power ampli akan berkurang banyak. Ciri kabel baik adalah jika digerakkan agak lentur. Apalagi di mobil kemungkinan tergencet bangku sangat besar.
***********
Jenis kabel berikutnya, RCA atau biasa disebut interconnects; berperan mengalirkan sinyal suara. Jenis dan harganya beraneka macam. Ditilik dari lapisan yang dipakai, bisa membuat beda suara. “Ada kabel memiliki triple shielded. Pakai tiga lapisan melindungi sinyal suara dari gangguan mesin plus gangguan listrik,” ucap Jhony dari Mega Audio, Jakarta Barat.
Riset menyempurnakan kabel RCA terus dilakukan. Salah satunya dilakukan Rockford dengan teknologi berjuluk Gamma Geometry. Susunan kabelnya dikepang agar arus bolak-balik atau AC tak merusak suara. Ada pula dengan pemakaian serat kabel berlainan ukuran dalam satu wadah seperti dilansir Monster Cable. “Tujuannya agar nada suara bisa dipilah-pilah. Karena risetnya tergolong sukar, harganya cukup mahal,” kata Djo Ka Tje dari Creative Audio Design, Daan Mogot.
Agar tak terjadi noise, penempatan kabel mesti disiasati juga. Apalagi buat mobil CBU yang memiliki sistem kelistrikan cukup rumit. Penempatannya diharamkan dekat kabel mengandung listrik. Prinsipnya seorang instalatur mesti jeli. Peletakan kabel setrum dan RCA tak boleh berdekatan.
Kabel jenis terakhir yaitu kabel speaker. Fungsinya sama seperti kabel RCA; menyalurkan sinyal suara. Ukurannya tergolong mini. “Diameternya lebih kecil dari kabel RCA. Kalau ini penempatannya boleh dekat-dekat kabel RCA,” kata Aming. Rahmat
MAHAL TAK MENJAMIN SUARA BAIK
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah Motor edisi No. 141, penulis Rahmat)
Fungsinya dalam sistem audio tak bisa diremehkan. Tapi salah comot, bisa timbulkan noise.
************
Peranti ini berperan mengalirkan arus listrik dan sinyal suara. Masalahnya, di pasaran tersedia aneka merek dan jenis. Sebut saja Brax, Efx, Monster Cable, Performa. Jadi, sebaiknya pakai mana? Seorang instalatur pengalaman biasanya tahu karakteristik masing-masing kabel. Intinya, sebuah kabel mahal tak menjamin hasil suara baik. “Jika peranti lainnya buruk, suara tetap tak akan maksimal,” bilang Paudiarto, penggawang Carman Audio, Greenville, Jakarta Barat.
***************
Kabel buat car audio bisa diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Yakni kabel setrum, interconnects (RCA), dan speaker. Kabel setrum bertugas mengalirkan arus listrik dari aki menuju power ampli. Besarnya pun beraneka ragam. Guna membedakannya diberikan satuan AWG. Ukurannya dari 0, 1, 2, 4, 7, 8 sampai 10 AWG.
Beraneka ragam ukuran tersebut punya peran beda. Ukuran 0 AWG (berdiameter paling besar) umumnya dipakai untuk sistem SPL. “Sistem ini butuh arus listrik besar, sehingga perlu kabel ukuran besar. Jika arus besar tapi pakai kabel kecil, bisa bikin panas lalu meleleh,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar. Sebaliknya, jika cuma pakai satu power ampli, ukuran 8 AWG sudah cukup.
Penempatan kabel setrum biasanya diletakkan di bawah jok depan dan umumnya dipakai sepanjang 3 m. Ukuran lebih pendek akan lebih baik karena arus terbuang semakin kecil. “Namun pengecualian untuk mobil dengan aki berada di belakang, butuh paling tidak 1 ½ m,” tukas Paudiarto. Biasanya mobil Eropa sejenis Mercy.
Material penyusun kabel setrum ikut menentukan kualitas hantaran arus. Paling banyak dipakai tembaga. Namun begitu, tak semua mengandung tembaga murni. Artinya, material seperti besi juga terkandung. Jelas ini bisa bikin karat selain hambatan arus listrik jadi besar. Imbasnya, arus dari aki sampai power ampli akan berkurang banyak. Ciri kabel baik adalah jika digerakkan agak lentur. Apalagi di mobil kemungkinan tergencet bangku sangat besar.
***********
Jenis kabel berikutnya, RCA atau biasa disebut interconnects; berperan mengalirkan sinyal suara. Jenis dan harganya beraneka macam. Ditilik dari lapisan yang dipakai, bisa membuat beda suara. “Ada kabel memiliki triple shielded. Pakai tiga lapisan melindungi sinyal suara dari gangguan mesin plus gangguan listrik,” ucap Jhony dari Mega Audio, Jakarta Barat.
Riset menyempurnakan kabel RCA terus dilakukan. Salah satunya dilakukan Rockford dengan teknologi berjuluk Gamma Geometry. Susunan kabelnya dikepang agar arus bolak-balik atau AC tak merusak suara. Ada pula dengan pemakaian serat kabel berlainan ukuran dalam satu wadah seperti dilansir Monster Cable. “Tujuannya agar nada suara bisa dipilah-pilah. Karena risetnya tergolong sukar, harganya cukup mahal,” kata Djo Ka Tje dari Creative Audio Design, Daan Mogot.
Agar tak terjadi noise, penempatan kabel mesti disiasati juga. Apalagi buat mobil CBU yang memiliki sistem kelistrikan cukup rumit. Penempatannya diharamkan dekat kabel mengandung listrik. Prinsipnya seorang instalatur mesti jeli. Peletakan kabel setrum dan RCA tak boleh berdekatan.
Kabel jenis terakhir yaitu kabel speaker. Fungsinya sama seperti kabel RCA; menyalurkan sinyal suara. Ukurannya tergolong mini. “Diameternya lebih kecil dari kabel RCA. Kalau ini penempatannya boleh dekat-dekat kabel RCA,” kata Aming. Rahmat
POWER AMPLI MULTICHANNEL
EFISIENSI POWER AMPLI MULTICHANNEL
(Tulisan ini pernah di muat di Majalah Motor Edisi No.154, penulis Rahmat)
Keterbatasan ruang di mobil memaksa pabrikan menggabungkan beberapa power ampli jadi satu. Beberapa di antaranya masuk kategori limited edition.
______________________________
Dalam sebuah sistem audio, kadang terlihat pemasangan power ampli dua sampai tiga, bahkan empat unit. Ini kadang harus memakan space bagasi. Tapi bisa kok disiasati agar kabin tak terlihat sumpek. Solusinya, pakailah model multichannel (berkanal banyak), merupakan gabungan dari beberapa bagian power. Bersinergi dan mensuplai tenaga ke seluruh speaker dan subwoofer. .
Ada banyak merek produksi massal tersedia di pasar. Malah beberapa di antaranya masuk kategori limited edition. Bisa disebut Brax, Genesis, Da Vinci dan D’Artagnan. Tak ketinggalan McIntosh, Helix, Audison. Semua menawarkan efisiensi tinggi. Buat apalagi menumpuk banyak power ampli.
******
Brax 6 kanal, yang lebih terkenal dengan capasitor bank-nya ini, ukurannya lumayan panjang sekitar satu meter. Menurut Aming dari Roma Motor, Sawah Besar, Jakpus, power Brax hanya dibikin 50 unit. Keenam kanalnya masing-masing mensuplai signal audio ke dua speaker depan, dua belakang, dan dua subwoofer.
Produk buatan Jerman ini diselimuti platinum coating. Dengan pembungkus dari platina, nampaknya produsen hendak mengatakan produknya bukan barang sembarangan. “Dibuat karena permintaan para fanatik audio bersuara bagus,” tambah Aming. Diberi tenaga 6x200 watt agar bisa memperoleh hasil maksimal. Sudah pula dilengkapi terminal capasitor bank.
Produk Genesis bisa juga masuk golongan terbatas. Hanya dibuat 100 unit, “Di Indonesia masuk lima,” bilang Elwan dari X-Pro, Kebon Jeruk, Jakbar. Susunan powernya terdiri dari model dual mono, Stereo 60, dan mini blok. Semua berjumlah lima kanal.
Rincian kemampuan tenaganya, 2x100 watt (menggerakkan speaker depan), 2x30 watt (speaker belakang), dan 1x125 watt (subwoofer). Kelebihan peranti asal Inggris ini terletak pada pemakaian komponen audio kelas atas.
*****
Lalu racikan Soundstream bernama Da Vinci, yang diambil dari nama pelukis terkenal Leonardo Da Vinci. Punya tujuh kanal, memungkinkan kualitas suara lebih optimal. “Dilengkapi pula BLT( balance line transmiter)/BLT4 dan empat kanal khusus. Berperan membuat keseimbangan keluaran signal audio,” kata Wibi dari Profindo, Kelapa Gading Jakut.
Uniknya lagi, lapisan atas dibalut emas murni. Ini melambangkan sebuah tingkat prestise tinggi yang biasa diadopsi penggila audio. Harganya cukup fantastis Rp 38 juta. Perlu diketahui, di Indonesia hanya beredar tujuh unit. Masih dari Soundstream, yaitu D’Artagnan 5.1. (6 kanal). Siap diaplikasikan untuk car theatre. Bedanya, ada satu kanal khusus untuk center speaker. Sangat berperan ketika DVD difungsikan sehingga efek suara vokal di tengah dapat dicapai.
Zapco juga menyediakan power ampli 6 kanal. Model AG650, menurut Ahin dari MJM, Duta Mas, Jakbar, “Memiliki frekuensi respons dari 20 Hz-20 kHz. Sedangkan daya maksimumnya 90x4 watt dan 175x2 watt. Adapun distorsinya di bawah 0,02%. Sangat kecil sekali.Namun perlu diingat, pemakaian banyak power ampli atau cukup satu saja di mobil, bukan jaminan kualitas suara akan baik. Banyak sekali variabel penyebabnya. Bisa dari kombinasi komponen yang dipakai. Paling utama tentu skill si instalatur dalam mengolah suara seprima mungkin. Rahmat
(Tulisan ini pernah di muat di Majalah Motor Edisi No.154, penulis Rahmat)
Keterbatasan ruang di mobil memaksa pabrikan menggabungkan beberapa power ampli jadi satu. Beberapa di antaranya masuk kategori limited edition.
______________________________
Dalam sebuah sistem audio, kadang terlihat pemasangan power ampli dua sampai tiga, bahkan empat unit. Ini kadang harus memakan space bagasi. Tapi bisa kok disiasati agar kabin tak terlihat sumpek. Solusinya, pakailah model multichannel (berkanal banyak), merupakan gabungan dari beberapa bagian power. Bersinergi dan mensuplai tenaga ke seluruh speaker dan subwoofer. .
Ada banyak merek produksi massal tersedia di pasar. Malah beberapa di antaranya masuk kategori limited edition. Bisa disebut Brax, Genesis, Da Vinci dan D’Artagnan. Tak ketinggalan McIntosh, Helix, Audison. Semua menawarkan efisiensi tinggi. Buat apalagi menumpuk banyak power ampli.
******
Brax 6 kanal, yang lebih terkenal dengan capasitor bank-nya ini, ukurannya lumayan panjang sekitar satu meter. Menurut Aming dari Roma Motor, Sawah Besar, Jakpus, power Brax hanya dibikin 50 unit. Keenam kanalnya masing-masing mensuplai signal audio ke dua speaker depan, dua belakang, dan dua subwoofer.
Produk buatan Jerman ini diselimuti platinum coating. Dengan pembungkus dari platina, nampaknya produsen hendak mengatakan produknya bukan barang sembarangan. “Dibuat karena permintaan para fanatik audio bersuara bagus,” tambah Aming. Diberi tenaga 6x200 watt agar bisa memperoleh hasil maksimal. Sudah pula dilengkapi terminal capasitor bank.
Produk Genesis bisa juga masuk golongan terbatas. Hanya dibuat 100 unit, “Di Indonesia masuk lima,” bilang Elwan dari X-Pro, Kebon Jeruk, Jakbar. Susunan powernya terdiri dari model dual mono, Stereo 60, dan mini blok. Semua berjumlah lima kanal.
Rincian kemampuan tenaganya, 2x100 watt (menggerakkan speaker depan), 2x30 watt (speaker belakang), dan 1x125 watt (subwoofer). Kelebihan peranti asal Inggris ini terletak pada pemakaian komponen audio kelas atas.
*****
Lalu racikan Soundstream bernama Da Vinci, yang diambil dari nama pelukis terkenal Leonardo Da Vinci. Punya tujuh kanal, memungkinkan kualitas suara lebih optimal. “Dilengkapi pula BLT( balance line transmiter)/BLT4 dan empat kanal khusus. Berperan membuat keseimbangan keluaran signal audio,” kata Wibi dari Profindo, Kelapa Gading Jakut.
Uniknya lagi, lapisan atas dibalut emas murni. Ini melambangkan sebuah tingkat prestise tinggi yang biasa diadopsi penggila audio. Harganya cukup fantastis Rp 38 juta. Perlu diketahui, di Indonesia hanya beredar tujuh unit. Masih dari Soundstream, yaitu D’Artagnan 5.1. (6 kanal). Siap diaplikasikan untuk car theatre. Bedanya, ada satu kanal khusus untuk center speaker. Sangat berperan ketika DVD difungsikan sehingga efek suara vokal di tengah dapat dicapai.
Zapco juga menyediakan power ampli 6 kanal. Model AG650, menurut Ahin dari MJM, Duta Mas, Jakbar, “Memiliki frekuensi respons dari 20 Hz-20 kHz. Sedangkan daya maksimumnya 90x4 watt dan 175x2 watt. Adapun distorsinya di bawah 0,02%. Sangat kecil sekali.Namun perlu diingat, pemakaian banyak power ampli atau cukup satu saja di mobil, bukan jaminan kualitas suara akan baik. Banyak sekali variabel penyebabnya. Bisa dari kombinasi komponen yang dipakai. Paling utama tentu skill si instalatur dalam mengolah suara seprima mungkin. Rahmat
POWER KELAS D
POWER AMPLIFIER KELAS D
(Tulisan ini pernah dimuat di Majalah MOTOR edisi No. 151, Penulis Rahmat)
SPESIALIS MAIN GEBUK
Desain bodi lebih kecil dibanding kelas lainnya. Namun tenaganya luar bisa. Efisiensi pemakain arus jadi andalan peranti ini.
________________________________________
Dalam dunia audio mobil dikenal beberapa kelas power ampli. Salah satunya kelas D. Keandalan menghasilkan dentuman bas dengan kekerasan tinggi, jadi alasan tak terbantahkan buat main SPL. Efisiensinya cukup signifikan. Baik dari segi desain, kekerasan suara, dan iritnya pemakaian aki.
Power ampli kelas D bukan berarti jelek dibanding kelas A atau AB. Sengaja dirancang melengkapi power kelas lain. Hampir semua pabrikan punya power ampli kelas ini. Di antaranya sudah mewabah di toko-toko lokal, seperti Kicker, Rockford Fosgate, Orion, Crossfire, DLS, MMATS dan Zafco.
************
Bagaimana efisiensi pemakaian arusnya? Ambil contoh, power ampli Kicker kelas AB 400 watt dan kelas D menghasilkan daya listrik sama. Power kelas AB punya efisiensi 50% dan butuh daya listrik 800 watt, maka arus listriknya butuh 63,5 ampere (800 watt/12,6 volt). Sedangkan kelas D punya efiensi 80% dan cuma butuh daya listrik 500 watt sehingga didapat 39,7 ampere.
Hasil perbandingan ini dapat dilihat perbedaannya. Dengan kekerasan keluaran suara, sama butuh arus besar. Sehingga baterai tak cepat boros dan tak butuh watt gede untuk menggerakan subwoofer. “Ibaratnya, makannya sedikit keluarnya lebih banyak,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar, yang diamini Hendrik dari Audio Design, Kebon Jeruk.
Hematnya pemakaian arus berkaitan dengan susunan komponennya. Power kelas ini tak bedanya dengan power suplai. Fungsinya seperti membangkitkan arus listrik. Salah satu komponen paling berpengaruh yakni berupa lilitan bernama toroidal transformer. Di kelas D sengaja dibuat lebih banyak dibanding kelas lain.
Selain itu, ada pula komponen bernama MOSFET ikut mempengaruhi kinerjanya. “Komponen ini mampu menaikkan tegangan dari 12 volt jadi 30 volt,” bilang Akang, dari Dharma Audio, Gunung Sahari. Jumlahnya pun cukup banyak dan bisanya dilabel ditulis power full MOSFET.
Akibat efisiensi besar tersebut, panas dari power tak begitu besar. Lain dengan kelas A, untuk memperoleh suara jernih mesti menyalurkan panas ke heatsink. Imbasnya butuh tenaga gede, karena energinya terbuang ke heatsink atau sirip power.
**********
Meski begitu, power ampli kelas D punya keterbatasan. “Frekuensinya hanya mampu bermain di bawah 60 Hz khusus di ruang mobil. Maka dipakai buat subwoofer saja, ” kata Richard penggagen Crossfire. Sehingga suara vokal dan tweeter tak akan mampu “diangkat”. Andre dari RPM Audio Greenville menambahkan, ”Bedanya dengan kelas AB atau A, yang jangkauan frekuensinya bisa mulai dari 20-20 kHz.”
Namun ada pula power ampli gabungan antara kelas B dan D. Salah satunya produk Rockford Fosgate. Power ampli kelas BD ini frekuensinya berkisar 10-250 Hz. “Sehingga ferkuensinya midrange bisa didapat. Lebih tinggi lagi tak akan terdengar,” ungkap Aming. Power ampli kelas ini juga dianjurkan dipakai untuk sistem SPL. Salah satu keunggulannya, dilengkapi subsonic filter. Fungsinya seperti x-over, buat memotong frekuensi khususnya bawah. Sehingga frekuensi di bawahnya dapat ditahan. “Tak memakai filter ini bisa bikin subwoofer jebol.”
Umumnya instalatur mahir memanfaatkan power ampli jenis ini untuk dikombinasikan dengan power lain. Bisa saja pakai power satu kelas, misalnya AB semua. Subwoofer tetap dapat kerja. “Namun buat apa kalau aki yang dipakai sangat boros,” tukas Aming. Lebih baik memang pakai power kelas D, kalau hanya buat sub. Tenaga power ampli tak terbuang banyak. Dampaknya, pukulan bas makin mantap.
Rahmat
(Tulisan ini pernah dimuat di Majalah MOTOR edisi No. 151, Penulis Rahmat)
SPESIALIS MAIN GEBUK
Desain bodi lebih kecil dibanding kelas lainnya. Namun tenaganya luar bisa. Efisiensi pemakain arus jadi andalan peranti ini.
________________________________________
Dalam dunia audio mobil dikenal beberapa kelas power ampli. Salah satunya kelas D. Keandalan menghasilkan dentuman bas dengan kekerasan tinggi, jadi alasan tak terbantahkan buat main SPL. Efisiensinya cukup signifikan. Baik dari segi desain, kekerasan suara, dan iritnya pemakaian aki.
Power ampli kelas D bukan berarti jelek dibanding kelas A atau AB. Sengaja dirancang melengkapi power kelas lain. Hampir semua pabrikan punya power ampli kelas ini. Di antaranya sudah mewabah di toko-toko lokal, seperti Kicker, Rockford Fosgate, Orion, Crossfire, DLS, MMATS dan Zafco.
************
Bagaimana efisiensi pemakaian arusnya? Ambil contoh, power ampli Kicker kelas AB 400 watt dan kelas D menghasilkan daya listrik sama. Power kelas AB punya efisiensi 50% dan butuh daya listrik 800 watt, maka arus listriknya butuh 63,5 ampere (800 watt/12,6 volt). Sedangkan kelas D punya efiensi 80% dan cuma butuh daya listrik 500 watt sehingga didapat 39,7 ampere.
Hasil perbandingan ini dapat dilihat perbedaannya. Dengan kekerasan keluaran suara, sama butuh arus besar. Sehingga baterai tak cepat boros dan tak butuh watt gede untuk menggerakan subwoofer. “Ibaratnya, makannya sedikit keluarnya lebih banyak,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar, yang diamini Hendrik dari Audio Design, Kebon Jeruk.
Hematnya pemakaian arus berkaitan dengan susunan komponennya. Power kelas ini tak bedanya dengan power suplai. Fungsinya seperti membangkitkan arus listrik. Salah satu komponen paling berpengaruh yakni berupa lilitan bernama toroidal transformer. Di kelas D sengaja dibuat lebih banyak dibanding kelas lain.
Selain itu, ada pula komponen bernama MOSFET ikut mempengaruhi kinerjanya. “Komponen ini mampu menaikkan tegangan dari 12 volt jadi 30 volt,” bilang Akang, dari Dharma Audio, Gunung Sahari. Jumlahnya pun cukup banyak dan bisanya dilabel ditulis power full MOSFET.
Akibat efisiensi besar tersebut, panas dari power tak begitu besar. Lain dengan kelas A, untuk memperoleh suara jernih mesti menyalurkan panas ke heatsink. Imbasnya butuh tenaga gede, karena energinya terbuang ke heatsink atau sirip power.
**********
Meski begitu, power ampli kelas D punya keterbatasan. “Frekuensinya hanya mampu bermain di bawah 60 Hz khusus di ruang mobil. Maka dipakai buat subwoofer saja, ” kata Richard penggagen Crossfire. Sehingga suara vokal dan tweeter tak akan mampu “diangkat”. Andre dari RPM Audio Greenville menambahkan, ”Bedanya dengan kelas AB atau A, yang jangkauan frekuensinya bisa mulai dari 20-20 kHz.”
Namun ada pula power ampli gabungan antara kelas B dan D. Salah satunya produk Rockford Fosgate. Power ampli kelas BD ini frekuensinya berkisar 10-250 Hz. “Sehingga ferkuensinya midrange bisa didapat. Lebih tinggi lagi tak akan terdengar,” ungkap Aming. Power ampli kelas ini juga dianjurkan dipakai untuk sistem SPL. Salah satu keunggulannya, dilengkapi subsonic filter. Fungsinya seperti x-over, buat memotong frekuensi khususnya bawah. Sehingga frekuensi di bawahnya dapat ditahan. “Tak memakai filter ini bisa bikin subwoofer jebol.”
Umumnya instalatur mahir memanfaatkan power ampli jenis ini untuk dikombinasikan dengan power lain. Bisa saja pakai power satu kelas, misalnya AB semua. Subwoofer tetap dapat kerja. “Namun buat apa kalau aki yang dipakai sangat boros,” tukas Aming. Lebih baik memang pakai power kelas D, kalau hanya buat sub. Tenaga power ampli tak terbuang banyak. Dampaknya, pukulan bas makin mantap.
Rahmat
CEK PHASE SPEAKER
Coba cek dan teliti sekali lagi semua keluaran suara. Siapa tahu ada gejala out of phase
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah MOTOR edisi 156, Penulis Rahmat)
Suara tweeter kasar, midbass tak terdengar, atau subwoofer kurang enak, pokoknya masih kacaulah. Salah satu penyebabnya, kesalahan pada phase speaker (out of phase). Cirinya, bila kutub positif speaker dipasang berlawanan dengan terminal dari power amplifier. Gerakan turun naik speaker bukan ke atas, malah ke dalam. Sangat diharamkan jika ada satu konus naik lainnya turun. “Akan saling tarik menarik. Itu sebabnya suara berpencar,” kata Kace dari Creative Audio Design, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kesalahan ini pernah dialami Bari, instalatur UFO Jembatan Dua, Jakarta Barat. Ia sangat heran ketika sistem sudah terpasang, suara midbasnya enggak enak didengar. Diselidiki ternyata pemasangan kutub positif-negatif speaker salah. “Setelah dibalik barulah suaranya benar,” kata insatalatur berkaca mata ini. Selain itu pernah ada kasus, subwoofer telah terpasang di boks tetapi juga phase-nya salah. “Mau diubah pasti ribet. Akhirnya bongkar boks.”
Untuk melaksanakan cek phase bisa dilakukan dengan dua alat. Memakai phase tester mini atau baterai plus kabel. Cara pertama, dekatkan alat pada speaker, maka indikator lampu akan bekerja. Peranti ini dibekali CD tester khusus yang menghasilkan pulsa suara. Sehingga mudah dideteksi phase tester. Seperti Autosound 2000, di trek 3 ada tes pulsa suara. Sinyal suara dari CD akan ditangkap phase tester. Setelah diterima, sinyal lampu indikator bekerja. Jika merah berkedip tiga kali dan hijau satu kali. “Ini berarti telah benar (in phase),” kata Atek dari Baronet Sawah Besar.
Kadang pulsa suara yang diterima tidak konstan. Pokoknya perlu terus dicari sampai dapat. Caranya, dengan menyetel gain power di power ampli. Penyebab pulsa diterima tak baik, masih menurut Atek, ”Kadang-kadang power amplifier mengeluarkan sinyal desis.” Volume ketinggian juga bisa jadi penyebab. Pokoknya noise suara asal bisa diminimalisir.
Pada saat pengecekan usahakan tak ada suara lain. Untuk menghindari gangguan mesin, Elwan, instalatur X-Pro Kebon Jeruk, Jakarta Barat, melakukan penutupan seluruh pintu. “Mesin saya matikan. Karena phase tester sangat sensitif oleh suara mesin,” ujarnya.
***************
Berikutnya, cara mengecek dengan baterai. Kutub positif baterai dihubungkan ke kutub positif speaker, begitu juga sebaliknya. Lihat gerakan turun naik konus. Kalau benar, konus akan melakukan gerakan naik ke luar. Nah, kalau salah pasti konusnya turun dulu baru naik, kesannya seperti menyedot.
Selanjutnya, bagaimana kalau phase tweeter salah? Perhatikan kutub-kutubnya sewaktu pemasangan. Dapat dikenali dari kasarnya suara. Bagaimana jika tweeter dan subwoofer beda phase? Untuk kasus tertentu tak ada masalah. Kadang dari pabrikan ada rekomendasi tertentu untuk membedakan phase midrange dengan tweeter. Lazimnya terjadi di speaker 3-way.
Penyebabnya menurut Kace, pabrikan telah memperhitungkan pemasangan di mobil. Apalagi mobil punya jarak dengar begitu dekat, sehingga speaker perlu diubah sudut pemasangannya. Tak heran dibutuhkan x-over pasif. Pemotong frekuensi ini berperan mensinkronkan suara atau mengembalikan alur phase.
Tes ini memang sangat penting, terutama menjaga kualitas suara tetap prima. Namun seorang instalatur tak boleh begitu saja percaya dengan pemakaian phase tester. Juga Anda. Juri terakhir tetap di telinga Anda. Bagaimana kemampuan membedakan suara bagus atau jelek. Rahmat
JANGAN PAKAI TIMAH MURAH
Pemakaian speaker, head unit, power ampli, kabel dan setingan audio berkualitas jelas bikin suara bisa bagus. Tapi ada hal sepele namun tak kalah penting. Yakni pemakaian timah untuk mematri kabel ke soket. Jangan sampai pakai timah murah. Pada waktu pemasangan awal sih belum dirasakan gejalanya. Pakailah timah berkualitas dengan kandungan besi sedikit mencegah timbulnya karat. Sebab karat ini lambat-laun akan mengganggu jalannya sinyal audio. Rahmat
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah MOTOR edisi 156, Penulis Rahmat)
Suara tweeter kasar, midbass tak terdengar, atau subwoofer kurang enak, pokoknya masih kacaulah. Salah satu penyebabnya, kesalahan pada phase speaker (out of phase). Cirinya, bila kutub positif speaker dipasang berlawanan dengan terminal dari power amplifier. Gerakan turun naik speaker bukan ke atas, malah ke dalam. Sangat diharamkan jika ada satu konus naik lainnya turun. “Akan saling tarik menarik. Itu sebabnya suara berpencar,” kata Kace dari Creative Audio Design, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kesalahan ini pernah dialami Bari, instalatur UFO Jembatan Dua, Jakarta Barat. Ia sangat heran ketika sistem sudah terpasang, suara midbasnya enggak enak didengar. Diselidiki ternyata pemasangan kutub positif-negatif speaker salah. “Setelah dibalik barulah suaranya benar,” kata insatalatur berkaca mata ini. Selain itu pernah ada kasus, subwoofer telah terpasang di boks tetapi juga phase-nya salah. “Mau diubah pasti ribet. Akhirnya bongkar boks.”
Untuk melaksanakan cek phase bisa dilakukan dengan dua alat. Memakai phase tester mini atau baterai plus kabel. Cara pertama, dekatkan alat pada speaker, maka indikator lampu akan bekerja. Peranti ini dibekali CD tester khusus yang menghasilkan pulsa suara. Sehingga mudah dideteksi phase tester. Seperti Autosound 2000, di trek 3 ada tes pulsa suara. Sinyal suara dari CD akan ditangkap phase tester. Setelah diterima, sinyal lampu indikator bekerja. Jika merah berkedip tiga kali dan hijau satu kali. “Ini berarti telah benar (in phase),” kata Atek dari Baronet Sawah Besar.
Kadang pulsa suara yang diterima tidak konstan. Pokoknya perlu terus dicari sampai dapat. Caranya, dengan menyetel gain power di power ampli. Penyebab pulsa diterima tak baik, masih menurut Atek, ”Kadang-kadang power amplifier mengeluarkan sinyal desis.” Volume ketinggian juga bisa jadi penyebab. Pokoknya noise suara asal bisa diminimalisir.
Pada saat pengecekan usahakan tak ada suara lain. Untuk menghindari gangguan mesin, Elwan, instalatur X-Pro Kebon Jeruk, Jakarta Barat, melakukan penutupan seluruh pintu. “Mesin saya matikan. Karena phase tester sangat sensitif oleh suara mesin,” ujarnya.
***************
Berikutnya, cara mengecek dengan baterai. Kutub positif baterai dihubungkan ke kutub positif speaker, begitu juga sebaliknya. Lihat gerakan turun naik konus. Kalau benar, konus akan melakukan gerakan naik ke luar. Nah, kalau salah pasti konusnya turun dulu baru naik, kesannya seperti menyedot.
Selanjutnya, bagaimana kalau phase tweeter salah? Perhatikan kutub-kutubnya sewaktu pemasangan. Dapat dikenali dari kasarnya suara. Bagaimana jika tweeter dan subwoofer beda phase? Untuk kasus tertentu tak ada masalah. Kadang dari pabrikan ada rekomendasi tertentu untuk membedakan phase midrange dengan tweeter. Lazimnya terjadi di speaker 3-way.
Penyebabnya menurut Kace, pabrikan telah memperhitungkan pemasangan di mobil. Apalagi mobil punya jarak dengar begitu dekat, sehingga speaker perlu diubah sudut pemasangannya. Tak heran dibutuhkan x-over pasif. Pemotong frekuensi ini berperan mensinkronkan suara atau mengembalikan alur phase.
Tes ini memang sangat penting, terutama menjaga kualitas suara tetap prima. Namun seorang instalatur tak boleh begitu saja percaya dengan pemakaian phase tester. Juga Anda. Juri terakhir tetap di telinga Anda. Bagaimana kemampuan membedakan suara bagus atau jelek. Rahmat
JANGAN PAKAI TIMAH MURAH
Pemakaian speaker, head unit, power ampli, kabel dan setingan audio berkualitas jelas bikin suara bisa bagus. Tapi ada hal sepele namun tak kalah penting. Yakni pemakaian timah untuk mematri kabel ke soket. Jangan sampai pakai timah murah. Pada waktu pemasangan awal sih belum dirasakan gejalanya. Pakailah timah berkualitas dengan kandungan besi sedikit mencegah timbulnya karat. Sebab karat ini lambat-laun akan mengganggu jalannya sinyal audio. Rahmat
DUA DRIVER DI ATAS DASBOR
PENYANYI FULL BODY
Penempatan tweeter dan mid di atas dasbor akhir-akhir jadi fenomena menarik. Utamanya sejak banyaknya kontes audio di Tanah Air. Bahkan untuk pemakain harian pemilik mobil tak ragu lagi untuk menempatkan driver besar demi kepuasan mendapatkan suara yang diinginkan.
Menurut Asun, instalatur Duta Ban dengan trik ini staging di atas dabor akan mudah di dapat. “Kontes IASCA menuntut hal ini,” kata instalatur yang bermarkas di Auto Mall, Jakarta Selatan.
Sebenarnya bisa saja mid ditaruh pintu, namun dibutuhkan treatmen akustik untuk mendapatkan suara bagus. “Ketika mid masih di bawah pasti ada suara yang mantul ke dinding. Nah, frekuensi yang menggangu ini perlu dihilangkan,” kata Asun.
Dari segi karakter penempatan dua driver ini akan mudah menghasilkan dinamik kontras. “Entakan drum jelas mendekati suara live. Buat suara vokal lantang, pokoknya kita dapat melihat penyanyi full body,” tambah Asun yang juga spesialis home audio.
Lalu, Jhones Gozali, instalatur audio Jhon’s Car Audio berpendapat dengan dipasang berdekatan suara mid dan tweeter akan datang bersamaan . Dengan begini terjadi harmonisasi antara frekuensi rendah sampai tinggi. “Ide penempatan ini dari home audio,” kata Jhon yang punya markas di Gajah Mada, Semarang
Namun, Asun mengingatkan penempatan tweeter di atas dasbor bisa kontraproduktif. “Kalau bikin angle penempatannya salah suara jadi nggak enak.” Apalagi bila tak didukung dengan penampatan yang tak rigid. Rahmat
Foto-foto: Andi Okta
Penempatan tweeter dan mid di atas dasbor akhir-akhir jadi fenomena menarik. Utamanya sejak banyaknya kontes audio di Tanah Air. Bahkan untuk pemakain harian pemilik mobil tak ragu lagi untuk menempatkan driver besar demi kepuasan mendapatkan suara yang diinginkan.
Menurut Asun, instalatur Duta Ban dengan trik ini staging di atas dabor akan mudah di dapat. “Kontes IASCA menuntut hal ini,” kata instalatur yang bermarkas di Auto Mall, Jakarta Selatan.
Sebenarnya bisa saja mid ditaruh pintu, namun dibutuhkan treatmen akustik untuk mendapatkan suara bagus. “Ketika mid masih di bawah pasti ada suara yang mantul ke dinding. Nah, frekuensi yang menggangu ini perlu dihilangkan,” kata Asun.
Dari segi karakter penempatan dua driver ini akan mudah menghasilkan dinamik kontras. “Entakan drum jelas mendekati suara live. Buat suara vokal lantang, pokoknya kita dapat melihat penyanyi full body,” tambah Asun yang juga spesialis home audio.
Lalu, Jhones Gozali, instalatur audio Jhon’s Car Audio berpendapat dengan dipasang berdekatan suara mid dan tweeter akan datang bersamaan . Dengan begini terjadi harmonisasi antara frekuensi rendah sampai tinggi. “Ide penempatan ini dari home audio,” kata Jhon yang punya markas di Gajah Mada, Semarang
Namun, Asun mengingatkan penempatan tweeter di atas dasbor bisa kontraproduktif. “Kalau bikin angle penempatannya salah suara jadi nggak enak.” Apalagi bila tak didukung dengan penampatan yang tak rigid. Rahmat
Foto-foto: Andi Okta
INSTALL AUDIO UNTUK KONTES MODIFIKASI
BUKAN SEKADAR INDAH
Perhatikan juga kinerja peranti agar biar enak dinikmati
Kreativitas, inovasi, kerapian, dan harmonisasi kosmetik audio jadi point penting untuk meraup angka besar dalam kontes modifikasi. Walau begitu pemilihan peranti tepat akan sangat menolong ketika kontes berlangsung. Utamanya, berkaitan dengan fungsi masing-masing peranti. Intinya, ketika juri menilai kinerja peranti dalam kondisi prima. Rahmat
1. Kosmetik
Tentukan tema kosmetik audio. Lihat mobil-mobil kontes dunia dalam meracik audio sebagai bahan referensi. Usahakan buat sketsa, biar nggak nyesel setelah jadi. Pilih material kosmetik, vynil atau fiber. Kalau mau cepat pakai kayu Mdf plus vynil. Umumnya mobil demo ekstrem memakai bahan fiber. Lantaran bentuknya dapat dibuat fantastis.
Usahakan komposisi desain jangan sampai bertabrakan dengan mobilnya. Finishing sempurna akan mudah mendapat nilai tinggi. Agar makin sip, unsur kreativitas seperti adanya efek lampu, motorized, dan trik anyar lainnya akan lebih oke lagi. Dan tak kalah penting unsur rigiditas untuk menempatkan peranti mutlak dilakukan.
2. Head unit, VCD, dan DVD
Pilih pengontrol suara/visaual sesua dengan tema yang diambil. Akan lebih lengkap jika peranti stereo murni dan visual ini ada dalam satu mobil. Untuk head unit pilih peranti dengan fitur lengkap, semisal adanya x-over aktif, eqaualizer, atau time delay. Agar suara mudah diatur dan berkualitas. Baru kemudian perhatikan desain luarnya. Umumnya produk berkuaitas dari merek terkenal punya tampilan memukau.
Khusus buat VCD/DVD pilih yang punya resolusi gambar prima. Biasnya merek top telah merancang mekanik teve dengan beberapa variasi gerakan. Sehingga dapat dilihat dari beberapa sudut. Jika ingin lebih oke, tambahkan layar monitor.
3. Subwoofer dan Speaker
Peranti ini bukan main pentingnya untuk menghasilkan suara mantap. Khusus buat subwoofer pilih yang punya desain indah, tapi kualitasnya suara ciamik. Merek-merek beken menyediakan sub dengan desain cantik. Nantinya dapat berguna ketika konus sub dipasang terbalik.
Sedangkan speaker pilih sesuai kebutuhan, kalau kebanyakan dan penempatnnya salah malah bikin suara sember. Paling penting buat sub dan speaker pilih produk berkualitas agar dapat dipakai lama. Lebih penting lagi, perhatikan ketika dipasang, usahakan dudukannya dibuat rigid untuk mengaejar kualitas suara prima.
4.Power Amplifier
Pilih power ampli dengan daya sesuai kebutuhan. Jangan sampai mubazir, padahal budgetnya dapat dialihkan untuk mempercantik bagian lain. Memang sih untuk menghasilkan suara prima dibutuhkan watt besar, istilahnya speaker atau sub jadi enggak loyo.
Nah, setelah itu baru lihat tampilannnya. Umumnya power anyar dari merek terkenal punya desain eksotik. Hal ini jadi point tambahan ketika akan dikombinasikan dengan kosmetek plus peranti lainnya.
5. Aksesori
Equalizer, pre-amp, kabel, x-over aktif, kapasitor bank, dan fuse block bukan sekadar peranti biasa. Beberapa peranti ini bila dipadukan harmonis dan sesuai tema yang dipilih akan menimbulkan efek dramatis. Untuk memilihnya tergantung sistem yang akan dianut. Karena ada beberapa peranti yang terkadang sudah ada di head unit jadi tak diperlukan lagi seperti equalizer dan x-over aktif. Kalau hal ini lebih berkait pada kebutuhan instalatur ketika menyeting untuk menghasilkan suara bagus.
Perhatikan juga kinerja peranti agar biar enak dinikmati
Kreativitas, inovasi, kerapian, dan harmonisasi kosmetik audio jadi point penting untuk meraup angka besar dalam kontes modifikasi. Walau begitu pemilihan peranti tepat akan sangat menolong ketika kontes berlangsung. Utamanya, berkaitan dengan fungsi masing-masing peranti. Intinya, ketika juri menilai kinerja peranti dalam kondisi prima. Rahmat
1. Kosmetik
Tentukan tema kosmetik audio. Lihat mobil-mobil kontes dunia dalam meracik audio sebagai bahan referensi. Usahakan buat sketsa, biar nggak nyesel setelah jadi. Pilih material kosmetik, vynil atau fiber. Kalau mau cepat pakai kayu Mdf plus vynil. Umumnya mobil demo ekstrem memakai bahan fiber. Lantaran bentuknya dapat dibuat fantastis.
Usahakan komposisi desain jangan sampai bertabrakan dengan mobilnya. Finishing sempurna akan mudah mendapat nilai tinggi. Agar makin sip, unsur kreativitas seperti adanya efek lampu, motorized, dan trik anyar lainnya akan lebih oke lagi. Dan tak kalah penting unsur rigiditas untuk menempatkan peranti mutlak dilakukan.
2. Head unit, VCD, dan DVD
Pilih pengontrol suara/visaual sesua dengan tema yang diambil. Akan lebih lengkap jika peranti stereo murni dan visual ini ada dalam satu mobil. Untuk head unit pilih peranti dengan fitur lengkap, semisal adanya x-over aktif, eqaualizer, atau time delay. Agar suara mudah diatur dan berkualitas. Baru kemudian perhatikan desain luarnya. Umumnya produk berkuaitas dari merek terkenal punya tampilan memukau.
Khusus buat VCD/DVD pilih yang punya resolusi gambar prima. Biasnya merek top telah merancang mekanik teve dengan beberapa variasi gerakan. Sehingga dapat dilihat dari beberapa sudut. Jika ingin lebih oke, tambahkan layar monitor.
3. Subwoofer dan Speaker
Peranti ini bukan main pentingnya untuk menghasilkan suara mantap. Khusus buat subwoofer pilih yang punya desain indah, tapi kualitasnya suara ciamik. Merek-merek beken menyediakan sub dengan desain cantik. Nantinya dapat berguna ketika konus sub dipasang terbalik.
Sedangkan speaker pilih sesuai kebutuhan, kalau kebanyakan dan penempatnnya salah malah bikin suara sember. Paling penting buat sub dan speaker pilih produk berkualitas agar dapat dipakai lama. Lebih penting lagi, perhatikan ketika dipasang, usahakan dudukannya dibuat rigid untuk mengaejar kualitas suara prima.
4.Power Amplifier
Pilih power ampli dengan daya sesuai kebutuhan. Jangan sampai mubazir, padahal budgetnya dapat dialihkan untuk mempercantik bagian lain. Memang sih untuk menghasilkan suara prima dibutuhkan watt besar, istilahnya speaker atau sub jadi enggak loyo.
Nah, setelah itu baru lihat tampilannnya. Umumnya power anyar dari merek terkenal punya desain eksotik. Hal ini jadi point tambahan ketika akan dikombinasikan dengan kosmetek plus peranti lainnya.
5. Aksesori
Equalizer, pre-amp, kabel, x-over aktif, kapasitor bank, dan fuse block bukan sekadar peranti biasa. Beberapa peranti ini bila dipadukan harmonis dan sesuai tema yang dipilih akan menimbulkan efek dramatis. Untuk memilihnya tergantung sistem yang akan dianut. Karena ada beberapa peranti yang terkadang sudah ada di head unit jadi tak diperlukan lagi seperti equalizer dan x-over aktif. Kalau hal ini lebih berkait pada kebutuhan instalatur ketika menyeting untuk menghasilkan suara bagus.
Langganan:
Postingan (Atom)