JANGAN SAMPAI SENYAP
Ada dua hal mendasar kalau kita bicara peredam model lembaran di mobil. Pertama, peranti ini berperan mereduksi suara yang dihasilkan dari luar mobil. “Contohnya suara mesin dan ban. Suara tak tembus melalui peredam,” kata Justinus, instalatur Tritala Audio. Kedua, berperan sebagai akustik di mobil, maksudnya peredam memiliki fungsi sebagai pengontrol agar pantulan suara tak merusak sistem audionya. “Pantulan suaranya membuat sistem terdengar natural,” tambah Justinus.
Bagus nggak buat sistem audio jika pasang peredam sampai bikin kabin senyap? Untuk hal Justinus tak merekomendasikan karena kalau sampai ini terjadi bakal bikin suara tak natural. “Seperti kita ngomong di studio rekaman, senyap tak ada pantulan,” kata Justinus. Buat menjelaskannya, ia mengambil contoh ketika orang bicara di lapangan. “Pantulan terdengar, tapi tak menggangu,” turur instalatur berkaca mata.
********
Masalah ketebalan juga mesti diperhatikan. “Ada kasus di Solo dan Surabaya, ada yang pasang peredam di pintu sampai berlapis-lapis. Engselnya pintunya malah jebol,” kata instalatur yang berkantor di Cideng, Jakarta Pusat. Peredam berat bagus buat menggeser suara tinggi jadi rendah, tapi perhatikan bebannya. Intinya jangan berlebihan bos!
Umumnya peredam aspal (harga Rp 60 ribu sampai Rp 100 ribu, Red) banyak dipakai instalatur di Indonesia. Di luar itu ada peredam dengan campuran tertentu dilapis dengan alumnunium foil (Harga di atas Rp 100 ribu,Red). Beberapa merek itu di antaranya, Hushmat, Dynamate, dan Acourate. “Saya coba peredam Hushmat. Alumunium tetap memantulkan suara, tapi tak bikin standing wave (gelombang tegak yang bikin suara rusak,Red),” tukas Justinus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar